Minggu, 20 September 2009

Filosofi aku, dia dan kau,


Sesuatu yang ada di dunia ‘kita’, pastilah memiliki asal mula,
sebagai latar belakang dari sebuah pengakuan, eksistensi, bagaimananya dan kenapanya,
Tahukah awal dari keberadaan mereka, AKU-DIA-KAU.
Tentang kita,
Itu bermula dari sebuah rasa yang t
elah hadir tanpa kita tahu dan akhirnya membuahkan sebuah cerita yang begitu complicated, terlalu sulit untuk ditelusuri bagaimananya dan kenapanya, tak ada yang tahu jawabannya kecuali mereka, AKU-DIA-KAU,
(dari dulu) kita hanya bertiga, tapi telah mampu membuat sebuah alur yang tak akan dimengert
i oleh siapa-siapa... karena hanya kita yang tahu.

AKU,
kenapa ada yang namanya aku?
Bagaimana aku telah hadir?
(benarkah) Dari sebuah keegoisan, kebohongan, kesombongan,(apakah) itu semua adalah milik AKU, so proud, seorang apa AKU ini
, kenapa aku bisa begitu jahat, mampu untuk melakukan apapun untuk AKU seorang.Tanpa peduli dengan adanya hal-hal lain disekelilingnya, termasuk DIA&KAU. Itulah AKU, karena aku hidup hanya untuk AKU bukan untuk siapa-siapa.titik!
DIA,
sedangkan DIA, hanya sebuah jarum yang tak ter-perhatikan oleh tiap mata karena DIA hanya sosok kecil, begitu kasihan, begitu menyedihkan, dan so naif, DIA selalu diam, sepatahkatapun tak pernah keluar dari bibirnya,
karena dia tahu saat harus menjadi sebuah patung batu yang tak bernyawa dan kaku membeku. Namun sebenarnya DIA memiliki sisi yang (sangat) tajam, mampu untuk melukai dan, sakit yang tersisa akibat DIA akan menjalar, terasa sampai ke detakan jantung, AKU&KAU.
lalu KAU,
hubungan AKU-DIA lah yang melahirkannya ke dunia kita, KAU sebenarnya bukan sebagai kambing hitam, dia hanya sebagai kambing congek yang sebenarnya mendengar tapi pura-pura tak mendengar. KAU mampu membuat kisah lebih berwarna dengan eksistensinya semuanya menjadi lebih enjoy, namun KAU sangat menakutkan, berbahaya bagi hidup AKU&DIA.


AKU-DIA-KAU
Ketiganya akan tetap menjadi satu dalam sebuah kisah, karena satu dan yang lainnya tak akan pernah ada tanpa satu dan yang lainnya.
Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar