Rabu, 30 Juni 2010

Jangan (salah) memilih kucing dalam karung galz!


Minggu-minggu ini cukup sibuk dengan beberapa kegiatan, tentunya ngga jauh-jauh dengan bidang yang ku-tekuni sampai segede gini (dibaca: ilmu psikologi) --- ngetes, bikin HPP dll --- jadi ngga sempat bikin tulisan buat ngisi blog! hmm.. , blog hari ini mau ngebahas sesuatu hal yang bagiku penting khususnya di saat sekarang ! --- tulisan ini juga sekalian klarifikasi, kalau sebenarnya aq bukan orang yang menutup diri dan “pemilih” masalah pasangan, hanya saja aq tidak mau salah pilih dalam menentukan siapa yang menjadi pasangan,kudu dipikirkan dan wajar kalau aku selektif! Kalian juga gitukan?!
Kenapa sieh rada susah memilih pasangan?? (itu menurut aq sieh). Semua yang “tersedia” pasti ada aja yang “ngga pas”nya!. Soalnya gini, proses pemilihan pasangan ‘ntu tidak hanya sekedar melibatkan rasionalitas namun juga persoalan rasa.. ci ile..,, jadi kedua unsur itu harus terintegrasikan, alaahh.. hehe. Ada unsur emosionalitas yang tercampur didalam pemilihan pasangan (istilah emosi dalam psikologi mengacu kepada semua perasaan baik positif maupun negatif). Jadi jika hanya melibatkan dari segi rasional aja, maka juga membuat kita jatuh dalam kebingungan. Dipikir secara logika si dia oke, tapi kalau kita ngga punya rasa ya ngga mungkin juga kan... (my opinian). Apalagi bila pilihan yang tersedia semakin banyak, kita akan semakin bingung hahaha…menimbang-nimbang, dan pada akhirnya malah ngga ada yang jadinya! (aq banget nieh..wkwkwkw….) Ngga salah memang kalau sekarang cukup banyak yang belum menemukan pujaan hati bukan karena tidak ada pilihan, tetapi justru karena tersedia banyak pilihan--- hehe membela diri alias pura-pura sok laku!--
ada beberapa syarat atau pertimbangan dalam memilih pasangan, antara lain: Masalah agama, ini bukan pertimbangan lagi menurutku tapi termasuk syarat mutlak dan ngga bisa diganggu gugat!! Gat!! Gat!!jangan coba jatuh cinta dengan orang yang ngga seagama!lebih baik PILIH yang seagama dan bila seimanpun, pilihlah orang yang secara rohani seimbang atau lebih baik lagi kalau di atas--- walaupun memang kadar keimanan seseorang hanya TUHAN yang menilainya--- tapi paling ngga bisa menjadi iman dalam keluarga kita.
BOBOT, BEBET, BIBIT....yaitu keluarganya, lingkungannya, dengan siapa teman2nya; dan artinya bobot adalah kualitas diri pribadi yang bersangkutan, Kualitas yang dimaksud mencakup pendidikan dan budi pekerti (ahlaq)bebet kurang lebihlah dengan bobot, hehe. Ketiga hal di atas penting banget jadi pertimbangan dalam memilih pasangan -- kata mak ku..

Terus yang penting lagi yaitu kedewasaan dan intelektual. Bukan berarti harus pintar atau punya iq superior atau jenius, tapi lebih kearah nyambung kalau diajak ngobrol... kalau dewasa juga bukan berarti harus lebih tua! tapi lebih kearah matang ... artinya kedua hal ini mampu membuat komunikasi lancar dan ngga kaku --- sharing, disini juga terlibat pengendalian emosi...

kalau masalah bentuk Fisik dan Materi,, sebenarnya penting juga tapi ngga mutlak, hehe, standar ajalah...,yaaaa.. mapan lah, hmmm...ngga bisa aq pungkiri memang banyak perempuan mengutamakan yang satu ini. Dari hasil survey, perempuan suka laki-laki yang cerdas, berpenampilan baik, mapan dan memiliki emosi yang stabil. Survei lain juga membuktikan bahwa perempuan lebih menyukai laki-laki yang bisa menemaninya setiap saat, di saat dibutuhkan --- Jadi bagi para laki-laki, mulailah menyediakan waktu yang cukup untuk perempuan yang kalian cintai---

Terkesan idealis ya syarat diatas,hehehe, tapi syarat di atas cuma dibikin oleh manusia jadi TUHAN JUGA YANG MENENTUKAN siapa Jodoh kita..., hehe,jangan sampai karena idelisme itu justru menyebabkan kita nggak bisa menemukan pasangan, right!
Kalau menurut saya pribadi sih.. baiknya jangan memilih pacar lagi kalau sekarang tapi memilih calon suami...hehehe..
eits..tapi bukan berari setelah dapat pasangan dan menikah semuanya udah selesai, boro-boro...pernikahan tidak cuma sampai di situ galz! justru setelah menikah ada banyak pekerjaan dan tugas yang menanti.
pernikahan dan pendamping hidup, emang udah lengkap sayap kita yang hanya sebelah. Tempat untuk berbagi dan mencurahkan seluruh jiwa. Tapi jangan lupa juga bahwa siapapun pasangan hidup kita, ia juga adalah manusia biasa, yang pastinya tidak sama dengan kita!bahkan seberapa besar kita kenal dengan pendamping hidup kita, tetap aja ada suprise2 yang bakal kita temui!! cepat atau lambat kita akan menemukan kekurangan atau kebiasaan buruknya! Proses adaptasi dan komunikasi itu yang nantinya jadi bakal ujian yang cuma bisa dihadapi dengan senjata kesabaran... amienn

Rabu, 23 Juni 2010

CERPEN: Cerita tentang Hujan


Cerita tentang Hujan dan Aku

Tiik... (satu tetes). Tiiiik........ tiiik! (dua tetes). Tiiiiikkk.... tiiik..tiik.. (tiga tetes). Tik! tik! tik! Tik...! (semakin lama, sudah tak terhitung lagi berapa tetes yang telah berjatuhan ke tanah)

Akhirnya hujan juga, ujarku dalam hati. Langit kulihat sejak tadi memang gelap. Namun hujan tak juga turun, tapi akhirnya setelah lama ditunggu, datang juga.
Hari ini hujan sama seperti hari kemarin. Butir-butir air yang jatuh dari langit itu mempunyai makna tersendiri bagi dia, seorang Kirana.

“Sel..aku duluan ya…udah ada janji nieh” ujarku pamit dengan orang yang ada dihadapanku.
“Hah?!” Sahutnya kaget dan spontan. “Yakin?? Hujannya lebat banget lo Na?!” Sambungnya lagi dan kepalanya menengok ke jendela, melihat keadaan diluar.
Aku menganggguk mengiyakan. Selly memandangku yang berlalu dari hadapannya. Aku tahu, Selly pasti sedang bertanya-tanya dalam hatinya, mengapa aku harus menunggu hujan dulu untuk pulang ke rumah, kenapa tidak dari tadi?
“Memangnya ada apa dengan hujan?” Tanyanya suatu hari kepadaku, aku hanya menjawabnya dengan tersenyum saat itu.
Begitu sampai di depan pintu keluar kantor, bergegas aku mengambil payung yang selalu kubawa di tasku dan langsung kubuka. Entah kenapa tiap hari aku berpikir pasti hari ini hujan turun. Tanganku kujulurkan keluar, air hujan jatuh diatas telapak tangan, aku menengadah melihat ke langit, mencoba menangkap dan merasakan kesejukan percikan-percikan air murni yang langsung menetes dari langit itu.
Bismillah… Aku mulai melangkahkan kakiku menembus hujan yang sudah semakin lebat, langkahku dua kali lebih cepat dari biasanya. Aku berharap bisa tiba di rumah tepat waktu. Ibuku pasti sudah menungguku. Hari ini aku sudah janji dengannya akan pulang tepat waktu, karena akan pergi bersama-sama ke makam Papa. Ya, Papa-ku meninggal setahun yang lalu, persis seperti hari ini. Hujan.
Tes tes tes…
Hujan, dari dulu sampai sekarang, bunyinya masih saja tetap sama. Sama dengan keberadaan hujan yang dari dulu sampai sekarang masih begitu istimewa. Hujan ini masih sama, seperti setahun yang lalu.
Sejak kecil, aku sudah menyukai hujan. Fenomenanya, detik-detiknya saat akan jatuh menyentuh tanah, butir-butirnya, tetes-tetesnya. Hujan adalah air yang jatuh dari langit (pikirku dikala ku masih kecil dulu). Hujan begitu amazing bagiku! Ketika hujan turun saat itu aku pasti bersorak riang! Lalu bergegas lari keluar rumah, tak kuhiraukan teriakan mama yang memanggil namaku, yang kulhat hanya senyuman Papa yang melihatku berlari dengan kaki ku menuju ke halaman depan. Aku membiarkan tubuh mungilku dengan lincah menari dalam hujan, kubiarkan saja basah dan dingin yang terasa saat tubuhku diguyur oleh hujan. Pada saat itu aku begitu suka dengan dinginnya hujan, rasanya seperti diberi kado oleh Papa dipesta ulangtahunku, membuatku gembira.
Hujan, kesanmu memang terasa mencekam, apalagi saat engkau mulai menampakkan gejala yang menandakan akan kepenatan di atas sana, tapi aku tetap suka kamu hujan! (apalagi sekarang)
Tanda-tanda kemunculan terlihat jelas. Kilatan-kilatan cahaya yang melintas di langit, seperti sabitan-sabitan pedang yang ingin membelah langit, kemudian membaginya menjadi bagian-bagian kecil yang tak rata tiap ujungnya. Genderang-genderang raksasa yang mulai beraksi, mengeluarkan suara yang nyaring, seolah ingin menghantam! seluruh yang tampak olehnya, menggelegar, ber-gemuruh..! ‘ bak ingin mengatakan kalau “akulah sang penguasa alam semesta...”. Awan bergerumbul, saling bergerak, mendekat satu sama lain...,pelan-pelan…,bergumpal-gumpal, membentuk bantalan-bantalan hitam, seakan di langit yang luas itu sudah tidak ada lagi celah kosong, semuanya seolah berebut dan berkumpul menjadi satu kesatuan, menutupi segala cerahnya langit. Rupanya langit juga tak mau kalah, ia juga ikut andil. Langit pelan-pelan menjadi gelap kelabu, lama-lama semakin hitam dan akhirnya menjadi kelam!
Desiran hawa dinginpun mulai menusuki kulit mengoyak suasana hangat yang sebelumnya terasa. Raja angin juga turut serta menunjukkan kekuatannya seolah tidak mau cuma sekedar menjadi penonton. Ia bertiup dan meniup, kadang pelan! kadang kencang! Membuat semua yang ada, hanya bisa diam dan pasrah dan kemudian butiran kecil mulai jatuh, dari atas kebawah, layaknya pembuktian adanya gravitasi bumi. Awalnya, cuma setetes kecil kemudian, menjadi dua tetes kecil lalu menjadi tetesan yang banyak jumlahnya, sampai jariku tak cukup untuk menghitungnya! Air seolah-olah tumpah dari langit, semua basah oleh-mu, tidak ada yang tak basah, tidak hanya tanah ku, pohon ku, rumah ku, tapi juga seluruh tubuhkupun, juga telah basah olehmu!
Din din din diiiinnn!!!
Sebuah mobil berwarna hitam di belakangku mengklakson berulang kali. Aku kaget setengah mati dan spontan menepi kepinggir jalan. Ya Allah!! Hampir saja badan mobil itu mengenaiku, rupanya kakiku keluar dari garis jalan pejalan kaki. Kenangan indah masa kecilku dengan hujan, telah membuatku lupa dengan yang ada disekitarku. Kejadian tadi membuatku jantungku masih berdegup kencang sampai beberapa detik… dan akupun akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan pintas yang jauh dari jalan besar supaya lamunanku tentang hujan bisa kulanjutkan. Aku berjalan dengan langkah yang sama, menyusuri gang panjang didepanku.
Aku suka saat hujan, terutama karena hujan dan aku punya cerita sendiri. Aku begitu suka hujan, persis seperti aku menyayangimu. Bahagia yang kurasakan ketika aku berada didekatmu, sama seperti saat memikirkan hujan yang kunanti-nantikan turun. Saat itu, aku terus berharap selalu bisa menikmati titik-titik hujan bersamamu. Memoriku kuputar kembali ke beberapa waktu lalu. Hanya hujan saat itu yang menemaniku ketika aku terluka. Hujan turun di hari kita berpisah.
Setahun yang lalu, perpisahan itu membuatku tak kuasa menahan buliran bening dari indra penglihatanku, yang akhirnya kubiarkan menetes. Berderai, bercucuran. Dan hujan pun turun…merengkuhku ke dalam pelukannya, hujan menerimaku dengan tangannya. Seolah tahu kalau aku sangat membutuhkan keberadaannya! Untuk menyembunyikan tetesan airmataku. Aku selalu menampakkan sosok yang kuat dan tegar didepan dunia terutama didepan ibuku...supaya tidak terlihat seperti seorang perempuan yang lemah, yang rapuh dan mungkin akan mati bila terluka perasaanya. Ditengah rintik hujan yang deras, kesedihanku larut bersama Hujan. Aku menangisi keadaan dan kepergiannya. Sejak saat itu aku selalu berharap setiap hari turun hujan, hujan yang lebat. Aku selalu menunggu hujan, ditempat biasa dimana aku berdiri dan memandanginya sendirian.
Dan hujanpun kini telah selesai
Langkahku terhenti di sebuah tikungan, satu kelokan lagi, aku akan sampai di rumah. Kupejamkan mata sembari menarik nafas dalam-dalam dan kemudian menghembuskannya lagi. Kemudian aku melanjutkan langkahku lagi menuju rumahku.
Di depan pagar aku menghentikan langkahku, sudah kuduga aku akan melihat perempuan setengah baya itu duduk lagi di teras rumah. Ia menengadah melihat ke langit. Matanya menerawang jauh mengamati butir butir hujan yang sudah tak jatuh dari langit. Kakinya dibiarkan terjulur ke tepi teras dan menjuntai di tanah, seolah ia ingin sisa air hujan merasuk ke dirinya lewat pori pori tubuhnya, membasahi jiwanya. Ia selalu saja begitu, menghitung air hujan ketika hujan turun, padahal tubuhnya meringkuk kedinginan. Selang beberapa menit perempuan mengalihkan pandangannya, melihat sisa basah hujan yang masih lekat menjilat dahan, dedaun, juga pagar kayu yang ada di depannya.
“Kirana..? Kau sudah pulang nak…” Ujar perempuan itu berseri seri senang, begitu melihatku
“Ya, Aku disini ma…”Jawabku, aku berjalan ke arahnya dan begitu dekat dengannya, aku langsung merengkuh tubuh mungilnya, membelai rambutnya dan mencium keningnya.
“Sudah berapa kali Kirana bilang ma… kalau mau melihat hujan, pake jaketnya dong, sekarang mama kedinginan kan?” Aku menatap perempuanku, sedíh sekali. Mama membalas tatapanku dengan matanya yang sayu.
“ Tiap kali hujan, mama selalu teringat pertemuan pertama kali, saat berkenalan dengan Papa mu karena hujan dan basah ini .. dan papa mu menawarinya mama payung” Dia tersenyum menceritakannya “Saat terakhir juga, kami berpisah juga dalam hujan” Ucapnya lirih. Oh tuhan Perempuan ini begitu merindukan belahan jiwanya.
Aku sangat mencintai perempuan ini dan akan selalu menjaganya di sini, di sampingnya dan selalu akan menemaninya menghitung air hujan satu persatu….. Keberadaan hujan membuat perjalanku dan perempuanku selalu seperti ini. Saat hujan turun, kami ingin detik detik henti saja biar waktu tidak berjalan. Saat kami menghitung air hujan bersama, saat air hujan membasahi tanah.
Walaupun hari ini hujan memang telah berhenti, tapi ia takkan mampu menghapus kenangan masa lalu. Selama masih ada hujan, kami berdua dapat merasakan kehadirannya.

Minggu, 20 Juni 2010

Lingkaran masa lalu

(sebuah blog untuk orang-orang yang masih berada dalam ‘lingkaran hitam’, namanya adalah masa lalu (dibaca:kenangan) kalian tidak seorang diri, si-penulis juga pernah mengalaminya, unforgettable moment in the last time, is oke… sangat manusiawi…) Tak ada waktu yang mau kompromi dengan para manusia di dunia ini… di manapun mereka berada (“Andai saja…” ada waktu yang mau diajak bekerjasama dengan manusia, mungkin ngga akan ada lagi yang namanya masa lalu yang pahit karena semuanya bisa dikendalikan menjadi sebuah kejadian yang sempurna (my ideal days in everyday), right! sebuah pertanyaan: “Apa yang paling jauh namun juga sekaligus paling dekat dengan kita?” adalah.. masa lalu. Satu detik saja! Tidak akan mampu untuk kita kembalikan, apalagi Satu hari, apabila kita tinggalkan hari ini, maka tak akan ada hari ini lagi, tidak pernah lagi bisa kembali ke hari yang kita tinggalkan itu, untuk mendekatinya pun mana mungkin, that’s imposibble. Jadi, nikmati hari ini, nikmati detik demi detiknya, waktu demi waktu dimana diri kita berada saat ini. Apa pun yang indah dan menyenangkan nikmati saja hari ini, tapi jangan heran jika kelak sesuatu yang menyenangkan hari ini akan jadi sesuatu yang menyakitkan di keesokan hari. Hari ini akan menjadi masa lalu. Dan semua yang menjadi masa lalu, adalah yang tak mungkin lagi kita raih karena tertinggal makin jauh, namun sangat ironis, karena masa lalu itu akan selalu menjadi bagian terdekat dari kehidupan kita. Masa lalu akan melekati kita ketika dia menjadi… sebuah kenangan. Yang tersimpan dalam memori kita selamanya. Kenangan.. saya jadi ingat sebuah kenangan dari beribu-ribu kenangan yang terletak di bilik-bilik memories (ini sebuah ’kejadian’ yang ada dimasa lalu akibat keteledoran, melepaskan emosi begitu saja dan tidak memakai logika, untuk menjadikannya sebagai ’tameng’ ), kenangan ini bahkan masih ingat sampai sekarang… (sebenarnya, adakah yang lebih sulit dari pada menghapus kenangan? Mematikan kenangan? Memusnahkan kenangan? Meninggalkan kenangan? Adakah yang bisa melupakan kenangan ketika ********* (sensor) seseorang namun orang itu tidak ada dihari ini, tidak menjadi bagian dari hidup kita hari ini, tidak ada saat ini ?) Banyak orang bilang, masa lalu biarlah berlalu, masa lalu lupakan aja! Masa lalu? Udah lupa tuh!!alah, you know is Bull shit!!! Karena kenangan se-menyakitkan apa pun akan selalu menjadi bayangan, lekat dan erat dengan salah satu bagian dari kehidupan kita, dikira gampang apa melupakan yang namanya sebuah kenangan yang dulunya pernah menjadi sebuah bagian dari kehidupan kita. Ngga lagi !!! apalagi jika kenangan nya sangat pahit, tiba-tiba saja (kapan dia mau) again, hadir lagi dan sukses untuk kesekian kalinya! Bikin kita sakit hati…, Entah apakah karena selama ini masa lalu atau kenangan pahit itu memang gak pernah hilang dari alam bawah sadar kita, atau memang udah ‘beku’ menjadi bongkahan paten yang mengisi bagian dari memori jangka panjang kita, lagi-lagi …. akibat dia datang (sumber dari gangguan), ketenangan hidup hari ini kita pun kembali terusik. (orang yang sebenarnya ingin ditempatkan pada urutan jauh di belakang, dalam posisi juru kunci, paling uncit, eh… tau-tau muncul paling pertama. Mungkin benar kata orang memang benar ”semakin keras kita berusaha untuk melupakan maka semakin keras pula masa lalu itu menempel pada pikiran kita”) ”Ohhh… God!!, sepertinya baru kemarin ngerasain hari itu dimana saya ingin agar hari itu gak pernah terjadi pergantian. Satu hari dimana saya ingin segalanya menjadi diam membeku menjadi patung dan mati tanpa pergerakan tanda dari kehidupan, tanpa ada peralihan antara siang dan malam. Tanpa ada detik yang bergulir, tanpa ada menit yang berlalu tanpa ada matahari yang tergelincir berganti dengan kemunculan bulan”. TANPA ADA WAKTU . huh!! (menghembuskan nafas): 23.00 WIB semuanya telah usai. Habis, the ending!!! Sekarang Tinggal mencari hikmah dan makna dari semuanya yang pernah terjadi… Itu jalan yang terbaik untuk mengembalikan ‘balancing in your life’ karena masa lalu itu, akhirnya saya sadar, kita didunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai dan disayangi… akan tetapi… untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna” thanks to.. masa lalu. NB: Let bygones be bygones, semua masa lalu kini mulai berdatangan ditengah kehidupan yang mulai membaik, memang ada kalanya kesalahan-kesalahan yang telah terjadi dimasa lalu hendaknya memang ingin atau memang seharusnya dilupakan, tapi ….. jangan pernah meninggalkan masa lalu karena masa lalu adalah sebuah pelajaran untuk masa depan. (ditulis tahun berapa ya.. lupa…klo g salah 2006).

Patah hati (semua ada waktunya) yang diperuntukkan untuk diri sendiri




Kemarin malam aku kepikiran nulis sesuatu tentang dia,
"Dia adalah sebuah eksistensi yang kadang kupikir sangat egois, sangat ngga berprikemanusiaan, dan sangat naif!!" (ngebacanya harus penuh emosi nich! Kalau ngga, ngga ketemu chemistry nya)

…..Sebuah waktu terus saja mengayunkan langkahnya tanpa henti………

Tiap hari, terkadang terasa cepat
Namun terkadang juga terasa lambat.
Inilah SANG waktu yang tak kenal dengan yang namanya kompromi!
……..PLEASE....for waiting, one minute !!

Jangankan KAU MINTA satu menit satu detik pun, takKAN mungkin!
Dulu sekali ( since when, mana kutahu) aku pernah menanyakan hal ini:
"Kenapa sih waktu?! kamu ngga pernah mau mengerti sedikit saja apa yang dimau oleh para insan like me! Kenapa kamu selalu saja berjalan meninggalkan insan-insan yang ada dibelakangmu… pada saat itu kamu bahkan tidak mau berpaling atau menoleh sedikitpun"

pernah ngga kepikiran? Kalau semua yang ada didalam kehidupan ini bersumber pada satu hal, yaitu waktu,

andaikan saja waktu ngga ada, ngga mungkin ada yang namanya kegagalan! Ngga mungkin ada yang namanya keterlambatan, ngga mungkin ada yang namanya kesedihan.... dan ngga mungkin ada yang namanya penyesalan,
waktu, dia itu sipenguasa dimensi yang sok tahu, yang sok ngerti dan yang sok ngatur segalanya!! Sebenarnya, dia itu hanya sebuah nama tanpa wujud (habisnya ngga ada bentuknya kan?) yang SELALU ADA! Dan benar-benar SELALU ADA!
Waktu,
dia juga yang membuat AKU menunggu untuk kesekian kali, padahal AKU paling benci dengan yang namanya menunggu, AKU paling ngga suka menunggu, AKU ngga ngerti! kenapa justru sekarang AKU harus selalu menunggu, ya..! menunggu sebuah kepastian... yang ngga pernah jelas, tapi kali ini AKU ngga akan menunggu lagi,

Aku sudah membuat keputusan sekarang.
Aku sudah capek!
Aku sudah lelah !
dan takkan menunggu lagi
titik without koma.

Dulu,
Aku bisa duduk berjam-jam memikirkan tentang satu hal, Cinta….
Sekarang,
Ngga ada lagi yang aku rasakan
Dengan rasa sakit seperti pisau yang menancap didada,
Lukanya begitu dalam
Semua ini membuatku terus bertanya kepadamu TUHAN….
( kutipan: tentang dia)

Sebenarnya, udah lama banget... ingin ku-tuangkan dalam sebuah tulisan dengan judul TIME IS waktu.
Menanti jawaban, adalah sesuatu hal yang membuatmu tetap DIAM ditempat, karena WAKTU ngga akan memberitahumu kapan jawaban yang kau tunggu akan datang, WAKTU bilang: kau tunggu saja, maka kau nantikan saja....

Hari ini
Hari esok…
Tetap saja sama, tetap saja ada…
Sebuah harapan membuatku tetap ada, berdiri disini,

Kaki-kakiku takkan bisa melangkah.... lebih jauh, takkan bisa.
Karena penantian akan jawaban udah mengikatnya dengan simpul-simpul yang kuat
Kapankah aku akan lepas darinya?
Kapan aku akan berlari….
Kapan?
Menunggu mu untuk sebuah keputusan,
Berapa lama?
Dan waktu hanya melihatmu saja....
Buat para "people" yang baca nie tulisan, terkadang CINTA ngga harus memiliki ko’,

"Pengorbanan untuk orang yang kita cintai terkadang lebih mulia daripada memiliki orang yang kita cintai"
Karena mencintai bukan suatu kesalahan, sah dan normal ko’
Bahwasanya AKU
Ku bangga
Bisa mencintai dirimu
Dan, Bila akhirnya
Ku harus
Tegar melepas dirimu
Bahwasanya aku
Kubangga
Bisa menjadi kenangan
Meskipun ternyata
Dirimu bukan
Untukku….
hari demi hari,
waktu membuatku semakin mengerti akan tugasnya, aku menjadi kasihan dan iba sama waktu, yang teruuuusss saja bekerja tanpa henti sedikitpun!! AKU SEKARANG MENGERTI TENTANG WAKTU. Dia terus saja berlari tanpa lelah, sampai suatu saat dia pasti akan pensiun juga, maka waktu pun akan memejamkan matanya untuk istirahat dan kita, harus tetap terjaga tanpa adanya waktu; ( spesial: buat orang yang ngerasa kalau dia adalah AKU....)
U-LIA ‘06 (08-21-2006 at 08:34 PM)

Rabu, 16 Juni 2010

"if I could catch a rainbow, I would do it Just for you, And share with You"


17 Juni 2010- 12.30 WITA

Langit begitu kelam sejak pagi tadi, dan akhirnya hari ini hujan... (pikirku: ketika pagi tadi aku membuka tirai jendela kamar dan melihat langit)
segelas teh hangat sudah kuletakkan diatas meja disebelahku, sudah kuseduh sejak tadi dan akan siap kuminum dalam beberapa menit lagi... (Hufh! semua agenda hari ini terpaksa dibatalkan karena hujan lebat diwilayahku khususnya, ngga tahu yaa.. kalau di daerah lain, so... terpaksa ditunda, besok aja gieh Yul agendanya. Jadi sekarang saatnya nongkrong didepan laptop, bikin tulisan, Yuu mariiii....)

"cinta adalah misteri dalam hidup ku bla..bla..bla..bla..bla...... -- hehe.., soalnya masih panjang lagunya..." (lagi nyetel winamp, klik lagu ungu, cocok nie jadi backsoundnya.... so romantic)

terinspirasi dari sebait kalimat yang kubaca hari ini disebuah catatan...
"if I could catch a rainbow, I would do it Just for you, And share with You"

terdengar gombal memang puisi dalam bhs inggris di atas, tapi kalau aku pribadi yang dikasi kalimat itu, yaaa.. tetep aja seneng, apalagi kalau yang ngasih orang yang disukai..., hehe, bisa melayang sampai kelangit ketujuh! alay! --- wanita yang lemah pada kata-kata

Berdasarkan pendapatku pribadi (bagi wanita yang tidak setuju monggo saja..., tapi surveiku membuktikan lo..) betapa mudahnya wanita diperdaya oleh para pria dengan kalimat-kalimat yang indah, tak bisa dipungkiri memang kalau wanita memang seringkali mudah takluk dengan rayuan-rayuan dari para lelaki atau pria dan seketika itu mereka takluk dan kemudian akan siap memberikan segalanya kepada pria itu tanpa memikirkan konsekuensi, ckckckckc... (geleng-geleng kepala), tapi memang ngga semua sieh wanita yang mudah takluk ada beberapa yang sulit ditaklukkan (tentu saja yang imannya kuat, hehehe), bahkan kadangkala ada saja memang wanita yang dengan sangat angkuhnya sering berpendapat bahwa dirinya tidak akan mudah termakan rayuan gombal lelaki... lelaki itu buaya darat ujarnya mengutip lirik lagu maia! (padahal maia sendiri bikin tuh lagu karena ia adalah wanita (yang pernah) sebelumnya takluk dengan rayuan.. (dengar aja lagu-lagu yang diciptakan mantan suami, sweet, keren bo!) setelah itu baru dia memproklamirkan diri "wanita yang kuat" (just my opinian)---- Biasanya wanita akan belajar untuk jadi lebih pintar setelah ia telanjur diperdaya oleh hidup (dan pria).

Ada juga yang berpendapat tidak semua wanita yang senang dirayu dan lemah terhadap rayuan.., katanya sih tergantung rayuan dan siapa yang merayu, walaupun di rayu dgn rayuan paling maut sekalipun, kalau si wanita tdk mempunyai hati sama pria yang ngasih rayuan (dibaca: si wanita tidak suka dgn pria tersebut), tetep aja ngga mempan kali, hehe, malah mungkin jadi turn off, alias BETE mau muntah rasanya, uuuurrrggghh....Yaaa iyyyaaa llaaahh (hehe, kayanya kalau pendapat ini gw banget deh..)

Rayuan itu kadangkala
dibuat supaya tegaknya diagnosa "aku serius lo sama kamu..” dihadapan target (si wanita maksudnya) atau hanya sekedar kebohongan belaka yang bisa diciptakan dari sebuah perasaan bersalah dari para lelaki atau hanya sekedar yaaa.. iseng aja, untuk meluluhkan hati wanita yang menjadi target, (warning: perlu dicurigai kalau pacar atau suami anda-anda tiba-tiba banyak merayu). Tapi jangan negatif thingking dlu lah,sama kalimat indah yang dikasi ke kita para wanita, masih ada juga kok, pria yang benar-benar tulus memberikan rayuan itu sebagai manisfestasi dari perasaannya kepada sang wanita pujaannya,, (nah.. sekarang tinggal bagaimana membedakannya, itu yang susah, tulus? ngga? tulus?? ngga??)
pernah dikatakan konon katanya kalau wanita lemah di hati (dan pria lemah di mata), kalau menurut ari lasso sih titik sensitif wanita ada dihatinya..., bagaimana menyentuh hatinya salah satunya ya bisa dengan rayuan (selain dengan bunga, barang dan lain sebagainya...), kata-kata manis penuh kelembutan ini menjadi salah satu senjata ampuh para pria lo.., tapi dengan catatan kalau dikasinya penuh dengan ketulusan.

Tapi sebenarnya menurutku, rayuan ngga kudu dikasi tiap hari lah.. (bosen juga kali.., cari alternatif lain jg bisa kan,, bunga, boneka dll jg bisa, mudah ko kalau mau merayu wanita). Ada aja kok (beberapa) cowok yg justru ngga pintar ngasi rayuan, tapi biasanya malah lebih suka menunjukkannya lewat perbuatannya kepada wanitanya, menunjukkan bukti nyata daripada sekedar rayuan gombal (pria yang bukan termasuk kategori kumpulan omdo aka alias omong doang no action), tapi tetap saja wanita membutuhkan kata-kata manis (dibaca:pujian).
NB: bagi para pria yang pengen pinter merayu, browsing aja di mbah google, pasti keluar tuh ribuan website yang menyediakan stock tips lah, kalimat2lah pokoknya buat merayu para wanita
mulai dari bahasa indonesia sampe bahasa arab jg ada...hehe

I love sweet words, hehehe, tapi yang ngga dibuat-buat alias tulus.. jangan lebay! (aku bkin tulisan ini tidak bermaksud menyindir/mengejek siapa pun ya...)