Tik! tik! tik! tik!
Tik! tik! tik! tik!
Tik! tik! tik! tik!
Seperti itulah bunyi nada yang ku dengar dari kemunculan engkau, wahai hujan.....
Dari dulu sampai sekarang, bunyinya masiiiih tetap sama, Hujan bagiku begitu istimewa,
Walaupun,
kadang, terdengar sayup, tapi yang pasti aku tetap di sini, memasang telingaku baik-baik dan menanti kehadiran mu, tanpamu, ku tak hidup!
Hujan dan Aku
Sejak kecil,
aku sudah menyukai mu, segala sesuatunya termasuk dengan fenomenamu,
detik-detik, saat engkau akan jatuh, butir-butir mu,
air jatuh dari langit, hal itu amazing bagiku!
Memang kesannya mencekam, saat-saat engkau mulai menampakkan gejala yang menandakan akan kepenatan mu di atas sana.
tapi, aku tetap suka kok ! :)
bergumpal-gumpal, seakan di langit yang luas itu, tidak ada lagi celah kosong, semuanya seolah berebut dan berkumpul menjadi satu kesatuan
Langitpun juga ikut andil, ia tak mau kalah, pelan-pelan ia mulai menjadi gelap kelabu, lama-lama semakin hitam, kelam!
Desiran hawa dingin mulai menusuki kulit.
Raja angin pun juga turut serta menunjukkan kekuatannya seolah tidak mau cuma menjadi penonton, ia bertiup dan meniup,
Membuat semua yang ada, hanya diam dan pasrah
dan kemudian (entah bagaimana dan sampai titik apa)
engkau akhirnya tumpah, mengguyur dan membasahi seluruh bumi
Awalnya, Terlihat,
kilatan-kilatan cahaya yang melintas di langit, berupa sabitan-sabitan pedang yang ingin membelah langit,kemudian lalu membaginya menjadi bagian-bagian kecil yang tak rata tiap ujungnya!
genderang-genderang raksasa mulai beraksi, mengeluarkan suaranya,
menghantam! seluruh yang tampak olehnya,
Menggelegar, ber-Gemuruh..! ‘ bak ingin mengatakan kalau
“akulah sang penguasa alam semesta...”
Kemudian,
pelan-pelan lagi...
diam-diam, tiba-tiba, engkau ada!
Butiran kecil itu mulai jatuh, dari atas kebawah, layaknya pembuktian adanya gravitasi bumi,
Awalnya,
Cuma setetes kecil
kemudian,
menjadi dua tetes kecil
lalu menjadi tetesan yang banyak jumlahnya, sampai jariku tak cukup untuk menghitungnya! akhirnya, semua basah oleh mu,
Kisah sedihku larut bersama Hujan.
hujan dan aku
Mungkin hanya engkau yang menemani kala-ku ada di dalam sebuah kesunyian, karena aku kesepian dan sendirian (saat itu)
aku terus berusaha untuk bertahan
ku-mencoba untuk membendungnya dengan beribu batuan yang menghadang kesedihanku,
namun apa yang ku peroleh?
Ujung-ujungnya, tumpah juga
airmatapun jatuh tak tertahankan
aku menangis ooh.. hujan! aku menangis!
merengkuhku kedalam pelukanmu
ada di sampingku sebagai teman,
ada di belakangku sebagai pendorong semangat
ada di depanku sebagai acuanku, tuk terus bertahan
seolah tahu kalau aku sangat membutuhkan mu!
Bukan untuk siapa, tapi hanya untukku, untuk menyembunyikan tetesan airmataku yang mulai tampak, kau hanya untukku.
agar aku selalu terlihat kuat dan tegar di depan dunia...
agar aku tidak terlihat seperti seorang perempuan yang lemah, yang rapuh dan mungkin akan mati.
Dan hujan pun turun…
di hari itu, sebelum kita berpisah…
Mungkin hujan tahu… ,akan isi hati ku saat itu…
Dan hujan pun turun…
Menangisi keadaan akan kepergian kisah yang telah kurangkai…
Dan hujan pun turun…
Menemani hari-hariku kini, tanpamu…
Hujan dan aku
adalah yang tak ingin terpisahkan....
Ingatkah ?!
Suatu ketika,
hujan mengiringi langkahku dalam perjalanan panjang yang ku-tempuh, dikala itu langkah-langkah-ku mulai berat hujan....., (saat itu) aku tertatih, aku lelah! lalu kau memelukku dalam dekapanmu, sehingga semua rasa yang membuatku penat hilang, itu karena ada kamu hujan.
dengan ada dirimu, aku dapat merajut sebuah khayalan indah disudut jendela kamarku....hanya dengan melihatmu dan mendengar bunyi yang konstan dari tiap tetesmu.
Kau pula yang membuatku tenang dan damai, alam seolah selalu bersahabat denganku, kau juga membawaku ke alam mimpi yang pernah kubayangkan, dan denganmu aku tahu hidup sangat berharga…
my beatiful life with your exsist
Hujan yang melepas dahagaku ketika ku dalam kehausan
Hujan dan aku
selalu saja ingin bersama,
Dalam kegembiraanku
dalam kesedihanku
selalu ada engkau didalamnya
kenang-kenanganmu akan ter-ingat terus selama aku masih dapat bernafas
hujan... engkau telah berjanji takkan pernah meninggalkanku karena tanpamu kutakkan hidup!
Hujan dan aku
sama-sama tak mengerti dengan jalannya kehidupan, sebuah makna apa yang terselubung oleh bayangan kabut tebal yang tampak di depan kita
Karena,
hujan dan butiran airnya akan mengalir begitu saja entah kemana tujuannya tergantung dimana dia jatuh,
begitu juga denganku....
aku juga tak tahu kemana tujuan dari langkahku, itu semua tergantung dari jalan takdirku yang telah kubuat denganNya.... sejauhmana aku ingin mengubah jalan-Nya tetap takkan bisa.
lalu,
ADA APA SEKARANG ?
kemana kau kini ??
dimana kau kini ??
Kenapa kau tak lekas turun ke bumi??
aku merindukanmu,
apakah kau tak rindu dengan keceriaanku? Karena tanpamu senyum dan canda tawaku seolah tak lengkap.
Jangan kau pergi dariku, tetaplah bersamaku, dimana aku ada kau juga harus ada.
You are my soulmate
Tahukah kau, saat ini aku benar-benar membutuhkanmu! aku sangat membutuhkanmu.....
Dadaku mulai terasa sakit karena menahan pedihnya luka yang telah tercipta dari sebuah rasa rindu pada keberadaanmu.
Kenapa kau tak jua hadir, apakah aku telah membuatmu marah dengan segala ke-manjaanku ? dengan segala keluh kesahku? dengan segala keresahan hatiku dan semuanya HARUS dan setiap kali kau harus mendengarnya?
Datanglah hujan....
Datang lagi!
Aku menunggumu, ditempat biasa dimana aku berdiri.kamu pasti tahukan?
karena setelah hujan turun biasanya kita akan mencium aroma segar yang khas dari udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar